Tidak seperti layaknya goa alam lain yang berlokasi di tempat terpencil, Goa Akbar yang merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Tuban berada tepat di bawah pasar rakyat. Keunikan goa dan muatan sejarah yang terkandung di dalamnya, menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke tempat wisata ini. Di goa dengan lintasan sepanjang 1,2 kilometer itu, pengunjung akan mendapatkan suasana yang sangat berbeda.
Pada sisi lain dari dalam gua terdapat sebuah ruangan yang bisa digunakan oleh pengunjung yang beragam islam untuk melakukan ibadah sholat. Bagian ini memiliki lantai dasar gua yang telah dilapis keramik warna putih dan hitam sebagai penanda barisan sholat.
Beberapa tempat di Gua Akbar dipercaya sebagai tempat Sunan Kalijogo dan Sunan Bonang pernah bertapa. Seperti ceruk yang diberi nama Pasepen Koro Sinandhi, yaitu tempat pintu yang dirahasiakan. Diceritakan, konon Sunan Bonang mengetahui goa ini karena diajak Sunan Kalijogo yang saat itu masih bernama RM Sahid. Sehingga beberapa tempat di Goa Akbar akhirnya dipercaya sebagai tempat perjalanan religius Sunan Kalijogo dan Sunan Bonang, di samping wali-wali yang lain.
Legenda yang terkandung dalam goa itu pun berpadu dengan kepercayaan dan perkiraan sejarah. Seperti tempat yang terdapat di depan musholla dalam goa dimana terdapat ruang yang sangat luas. Tempat ini dikenal sebagai Paseban Wali yang dipercaya dulunya digunakan oleh para walisongo untuk berkumpul dan menyampaikan fatwa dan ajaran agama Islam. Ditambah dengan adanya batu-batu besar yang terletak di bagian depan ruang, seakan menjadi podium bagi pembicara.
Ada pula batu yang disebut Gamping Watu Nogo yang dipercaya sebagai tempat pertapaan Sunan Kalijogo. Di bawah batu yang menjorok ke depan itu terdapat kolam.
Menurut cerita, selain tapak Sunan Kalijogo dan Sunan Bonang, ada Sunan Bejagung yang juga pernah bertapa di goa ini. Goa ini juga memiliki sumber air alami.
Melihat struktur tanah di kawasan ini banyak mengandung kapur, tidak heran jika goa ini memiliki stalagtit dan stalagmit yang berbeda. Lorong-lorong di Goa Akbar ini juga menyisakan kisah yang perlu dieksplorasi untuk memperoleh keunikannya.
Menurut cerita, lorong itulah yang digunakan untuk mengejar musuh kerajaan yang lari ke laut. Sementara lorong lainnya berujung pada Goa Ngerong di Kecamatan Rengel.
Berdasar buku 700 Tahun Tuban yang disusun R Soeparmo, tempat ini merupakan salah satu tempat asal usul Tuban. Perkiraan ini didasarkan pada temuan fosil binatang laut seperti kerang di batu-batu dan dinding goa. Temuan itu kian menguatkan posisi Goa Akbar sebagai goa fosil. Hingga kini, fosil-fosil di batu tersebut dapat disaksikan dengan jelas.
Sepanjang jalan dalam goa disediakan jalur dari paving block yang dibatasi oleh pagar stainless. Berbagai cerita yang terkandung di dalamnya, menjadikan tempat ini sangat penting.
Konon goa ini juga pernah dijadikan tempat persembunyian untuk mengatur strategi dan latihan ilmu kanuragan prajurit Ronggolawe, yang ketika itu berencana mengadakan pemberontakan ke Kerajaan Majapahit.