 |
Tampak Gambar Gapura Pintu Masuk Pendopo |
Pendopo Krido Manunggal Tuban merupakan salah satu kekayaan budaya dan sejarah Kabupaten Tuban. Pendopo Kabupaten yang sempat dibangun di era pemerintahan lama ini luluh lantak dalam aksi massa yang terjadi 2006 silam.
Pendopo yang dulu pernah menjadi pusat kegiatan masyarakat Tuban ini kini tak seramai dulu. Pemerintahan Bupati Fathul Huda berniat serius membangun kembali Pendopo Krido Manunggal ini. Tidak tanggung – tanggung, anggaran APBD yang disediakan Rp. 14.625.000,-. Plot anggaran tersebut tercatat dalam dokumen rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2012.
Sebagian masyarakat banyak yang terus menanyakan bagaimana kabar Pendopo Krido Manunggal ?. Saat ini Bupati telah menggunakan pendopo tersebut untuk kegiatan jama’ah tertentu. Sebagian masyarakat berharap Pendopo tersebut dapat kembali menjadi salah satu kegiatan rakyat. Mbah Di, salah satu generasi tua yang berjualan kopi ini menceritakan bahwa dulu Pendopo benar – benar menjadi pusat kegiatan rakyat. Dulu Bupati Hindarto benar – benar menggunakan areal itu untuk dekat dengan rakyatnya. Tidak jarang beliau datang hanya memakai celana pendek dan berbincang dekat dengan rakyatnya.
Mengenai rencana pembangunan tersebut, sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan design. Menurut keterangan salah satu staf Sekretariat Dinas PU Joko Widodo, pembangunan belum dimulai. Saat ini masih dalam tahap pematangan design, tandasnya. Untuk keterangan lebih lanjut, nanti silahkan berbincang dengan Sekretaris Dinas saja, lanjut Joko.
Dalam lembar pengumuman yang tertempel pada papan pengumuman di depan ruang lobi Kantor Dinas PU, tercatat ada 4 perusahaan setingkat CV yang lulus dalam evaluasi dan kualifikasi Jasa Konsultasi oleh Panitia Pengadaan Barang / Jasa Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tuban.
Dalam surat pengumuman bernomor 602.1 / 003 / PBJ.PU.KIM / 414.052 / 2012 Tanggal : 22 Februari 2012 untuk pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Pendopo Kridho Manunggal dan Prasarana Pendukung, diumumkan perusahaan – perusahaan yang memasukan Dokumen Kualifikasi dan lulus evaluasi kualifikasi adalah 1. CV. Guna Harsa, 2. CV. Pilar Agung Nusantara, 3. CV. Prima Cipta Consultant, dan 4. CV. Adiyasa Cipta.
Untuk perkembangan terkini dan gambar rencana design pembangunan, petugas yang ditemui kabartuban.com tidak berani memberikan keterangan lebih. “Rencana pembangunan belum apa – apa kok”, ungkap Joko. Untuk detail perencanaan pembangunan Pendopo Kridho Manunggal masih menunggu keterangan resmi dari Kepala Dinas PU dan Sekretarisnya yang belum bisa ditemui karena sedang mengadakan rapat internal Dinas.
Di sisi lain, Husnul Abidin, SH selaku Ketua Lembaga Clean Governance yang bergerak dibidang kemitraan “Pencegahan Tindak Pidana Korupsi dan Percepatan Pembangunan Daerah” mengatakan, “Banyak masyarakat yang mulai menanyakan kabar pembangunan Pendopo Krido Manunggal. Dalam era keterbukaan informasi publik yang diatur pula dalam Undang – Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), maka pembangunan Pendopo yang menelan anggaran APBD lebih dari 14 Milyar itu harus transparan dan dimonitoring bersama agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan”.
Lebih lanjut Husnul mengungkapkan pendapatnya bahwa “Pendopo Krido Manunggal nantinya harus benar – benar kembali menjadi Pendopo Rakyat. Dan Lebih banyak lagi kegiatan masyarakat di sana, sehingga di Kabupaten Tuban benar – benar tercipta pemerintahan yang pro Rakyat”. (iim)